Ekonomi Indonesia
Nama : Winda Novitasari
NPM : 19213325
Dosen : Sulastri
Saat
ini Ekonomi Indonesia bersikap penuh optimis bagi pertumbuhan ekonomi yang
meningkat. Dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional semakin mengalami
peningkatan maka kita dapat melihat perkembangan dan kemajuan terhadap negara
lain. Pendapatan nasional per tahun di Indonesia akan mampu memberikan
kemajuan.
Untuk
tingkat ekonomi makro akan sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi.
Salah satu pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dan ditunjukkan
dengan permintaan domestik yang masih menjadi penopang utama untuk kinerja
perekonomian. Tak ketinggalan juga bagi dunia ekspor dan impor, serta
investasi.
Di
lihat pada kurangnya perekonomian makro di aspek perbankan ini dapat pula kita
rasakan adanya pertumbuhan Ekonomi Indonesia yang semakin meningkat. Bank
Indonesia dapat memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi untuk sepanjang
triwulan tahun 2011 masih akan bertumbuh tinggi, yaitu mencapai di
kisaran 6,4 persen. Jadi, sepanjang tahun ini juga, perekonomian Indonesia
diramalkan akan tumbuh di kisaran 6 persen sampai 6,5 persen.
Kondisi
Ekonomi Indonesia Dilihat dari Pendapat Domestik Bruto
Pendapat
Domestik Bruto (PDB) di Indonesia untuk masa kini telah menempati tingkat
urutan yang ke-18 dari 20 negara yang memiliki PDB terbesar di dunia. Dan
ternyata hanya ada lima negara Asia yang masuk ke dalam kategori [ada daftar
yang dikeluarkan oleh Bank Dunia, yaitu lima negara Asia tersebut adalah Negara
Jepang berada pada urutan ke-2, Negara Cina pada urutan ke-3, Negara India pada
urutan ke-11, dan Negara Korea Selatan pada urutan ke-15.
Dengan
adanya lembaga – lembaga swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan Institut
Kemandirian senantiasa akan berusaha untuk mencetak kaum muda yang berpotensi
menjadi sosok hebat sebagai pejuang ekonomi merupakan salah satu cara cara
dalam membuat sebuah pemerataan pertumbuhan ekonomi dan dapat dirasakan oleh
banyak rakyat di Indonesia.
Hubungan
yang bersinergi antara kementrian maka harus dibuat semakin lebih peduli dan
saling menunjang sehingga tidak terjadi tumpang tindih serta akan lebih
bermanfaat untuk masyarakat. Dengan adanya kampanye pembentukan jiwa
kewirausahaan , seperti misalnya pada seminar yang bertaraf internasional,
yaitu merupakan salah satu jalan dalam membangkitkan semangat dan juga potensi
jiwa pejuang ekonomi yang sungguh pantang menyerah dan kaya akan kreativitas.
Pada
dampak globalisasi ekonomi secara positif dan dampak globalisasi yang negatif
menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan pada dunia usaha. Saat kita
berpikir untuk menjadi seorang pengusaha dan lebih memanfaatkan setiap peluang
usaha yang dimiliki maka saat itu sebenarnya kita memasuki ke dalam sebuah
sistem Ekonomi Indonesia dan tentunya yang paling populer yakni sistem ekonomi
kapitalis yang menjadi suatu bagian integral pada proses globalisasi tersebut.
Sehingga ada banyak makna dari globalisasi secara umum yang memiliki sebuah
kemiripan untuk salah satu pengertian globalisasi seperti sebuah proses yang
melintasi batas negara di mana antar masyarakat maupun kelompok, dan tak ketinggalan
antar negara yang saling berinteraksi, berhubungan, bergantung terkait, dan
saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya.
Sebagaimana
yang diketahui bahwa sebuah sistem globalisasi ekonomi mempunyai dampak positif
dan juga dampak yang negatif, maka terlepas dari pendapat yang
pro terhadap globalisasi ekonomi dan secara kontra pada
globalisasi ekonomi lalu kita akan mencoba untuk menelaah secara sederhana
mengenai dampak positif dan negatif untuk globalisasi ekonomi.
Untuk
dampak positif globalisasi ekonomi yang dipandang dari segi kreatifitas dan
daya saing bahwa dengan semakin melebarnya pasar bagi produk-produk ekspor maka
sudah sangat diharapkan untuk menumbuhkan kreativitas serta peningkatan akan
kualitas produksi yang disebabkan adanya dorongan untuk tetap berada dalam
keadaan yang penuh realistis dan eksis ditengah kehidupan yang penuh persaingan
global. Dan secara natural, hal ini akan terjadi manakala hadir sebuah
kesadaran akan keharusan berinovasi untuk muncul dan hingga pada giliranya akan
menciptakan produk dalam negeri yang begitu handal dan sungguh mengalami
kualitas diri.
Disisi
lain bahwa kondisi dimana kemampuan berkenaan daya saing rendah dan
ketidakmampuan bagi Indonesia dalam mengelola persaingan sehingga akan
menimbulkan mimpi buruk perekonomian negeri saat ini, maka hal ini pula yang
akan mendatangkan berbagai macam dampak negatif globalisasi Ekonomi Indonesia
misalnya seperti membanjirnya sebuah produk luar negeri sebut saja yakni
produk-produk negara Cina yang pada akhirnya mematikan nilai produksi dalam
negeri, sehingga warga negara Indonesia hanya bisa dan bahkan akan menjadi
tenaga kasar yang mempunyai gaji rendah sedangkan untuk pekerjaan-pekerjaan
yang membutuhkan skill akan segera dikuasai oleh kaum luar atau ekspatriat
asing, dan tentunya lowongan pekerjaan pada saat ini sudah sangat sempit dan
mengalami berbagai kendala bagi masyarakat yang menganggur serta akan semakin
habis kesempatan kerja yang dikarenakan adanya gelombang pekerja asing.
Sedangkan
dampak positif globalisasi Ekonomi Indonesia dari segi permodalan, maka dari
sisi ketersediaan akses modal untuk dana akan menjadi semakin mudah
memperoleh investasi dari luar negeri. Investasi ini secara langsung misalkan
pada pembangunan pabrik yang akan turut membuka lowongan kerja. Akan tetapi
hanya saja dampak positif ini akan berbalik secara 180 derajat saat pemerintah
mengalami ketidakmampuan dalam mengelola aliran dana asing. Hal ini akan
terjadi malah penumpukan dana asing lebih menguntungkan bagi pemilik modal dan
sungguh terlalu rawan untuk menimbulkan krisis ekonomi akibat jatuhnya nilai
mata uang Rupiah.
Referensi :
http://isma-ismi.com/ekonomi-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar