Minggu, 18 Januari 2015

TULISAN EKONOMI KOPERASI # (19)



Pentingnya Manajemen Waktu yang Baik




Nama : Winda Novitasari

NPM : 19213325
Dosen : Sulastri
 

Manajemen Waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengawasan serta pengendalian suatu produktivitas pada waktu. Waktu inilah yang akan menjadi salah satu sumber daya bagi kerja dan kegiatan apapun. Namun demikian sumber daya semestinya dapat dikelola secara efektif dan efisien.

Pengertian Manajemen Waktu
Efektivitas untuk Manajemen Waktu akan menunjukkan dengan dimulai dari terwujudnya tujuan dalam penggunaan waktu yang sebelumnya telah ditetapkan, sedangkan pada bentuk efisien maka tidak lain adalah merangkum dua arti ,yaitu pertama mengenai arti pengurangan waktu yang telah ditentukan dan kedua berkaitan makna investasi waktu dengan menggunakan waktu yang ada.
Namun demikian Manajemen Waktu yang baik akan menimbulkan suatu keadaan produktif yang optimal. Sebenarnya apa maksud dari manajemen waktu itu sendiri. Dengan begitu mari mengulas apa definisi manajemen waktu apabila dipisahkan menurut kata susunannya yaitu sebagai berikut pertama-tama manajemen itu berasal dari kata manage yang artinya adalah mengatur lalu diikuti pada kata waktu itu sendiri yang berarti adalah terdiri atas siang dan malam tersusun dari satuan waktu yang terkecil mulai detik, menit, dan jam, lalu hari, minggu, bulan, tahun dan seterusnya. Sebagai bentuk lebih mudahnya dalam pelaksanaan dan hasil maksimal untuk manajemen waktu maka sebaiknya dilakukan dari satuan waktu mulai yang terkecil yaitu detik hingga pada hari dan seterusnya.
Jadi Manajemen waktu merupakan bentuk usaha yang memanfaatkan pada tiap bagian dari waktu dilakukan dengan beberapa aktivitas tertentu yang mana telah dilakukan penentuan target dan posisi dalam jangka waktu tertentu untuk suatu aktivitas yang harus sudah diselesaikan. Terkadang memang akan mengalami kendala untuk dapat menyelesaikan pekerjaan yang harus sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan, namun apabila ingin pada hasil yang maksimal maka hal itu harus dilakukan minimal  setidaknya jika belum mampu mencapai 100 % berdasarkan target kemudian berupaya dengan keyakinan dan semaksimal mungkin itu menjadi lebih baik.
Manajemen Waktu bersifat baik merupakan dengan melakukan dan membuat sebuah data pekerjaan lalu menentukan keadaan prioritas pada setiap pekerjaan itu. Memang disini perlu diketahui bahwa untuk setiap pekerjaan pastinya begitu penting akan tetapi dari daftar pekerjaan penting tersebut akan ada yang menjadi lebih penting yaitu suatu pekerjaan yang mendesak dan sepertinya berkaitan dengan deadline. Dengan begitu maka sebaiknya menaruh pekerjaan atau aktivitas yang mendesak itu pada kolom daftar paling atas agar segera dikerjakan hingga baru akan diikuti dengan daftar urutan pekerjaan yang lainnya yang cenderung dapat minus angka prioritasnya.
Pada teori manajemen waktu tersebut akan memberikan hasil yang baik apabila dilakukan dengan niat kesungguhan paling dalam dan penuh daya sikap disiplin. Lalu untuk masalah komitmen pun pada tiap orang juga sangat diperlukan dalam menaati dan melaksanakan manajemen waktu yang berdasarkan dengan penentuan oleh perusahaan atau dapat pula berlaku pada pribadi sendiri yang menentukan dalam melaksanakan pekerjaan untuk sehari-hari.
Manajemen Waktu memiliki tujuan terhadap produktivitas yang bermaksud pada kepentingan rasio output dengan inputnya. Sepertinya dapat dilihat dan dirasakan bahwa membuang waktu dengan mengikuti beberapa fungsi dari manajemen saat mengatur waktu. Perencanaan hendaknya diutamakan dalam penggunaan waktu dan bukan hanya tampak sebagai bentuk pemborosan melainkan sebagai panduan dan pengarahan serta pengawasan terhadap waktu. Dari peninjauan yang menyeluruh bagi aktivitas maka hendaknya dilakukan dan merumuskan secara tertulis akan suatu perencanaan yang bisa diketahui dengan jelas apa prioritas mengenai hubungan antara pekerjaan yang dilaksanakan sendiri dan juga yang didelegasikan. Lalu untuk jebakan seperti yang kemungkinan akan sering muncul disini yaitu adalah sikap dan rasa percaya diri sehingga dapat dengan cepat jika dilakukan secara sendiri pada keadaan perasaan yang kurang tepat.
Setelah ada pengorganisasian terjadi maka melakukan penggerakan pun akan segera terlaksana yang memuat mengenai pelaksanaan untuk diri sendiri dan pemberian dorongan semangat serta motivasi pada para pemegang delegasi yang berkepentingan. Untuk satu hal yang begitu teramat penting ialah sebuah komitmen yang kuat dan penuh konsisten terhadap rencana dan mengeliminasi atau mengurangi adanya gangguan termasuk didalamnya tentang permintaan bantuan dari pihak atasan maupun bawahan melalui dengan cara berani untuk katakan “TIDAK”. Dan pada akhirnya pun setelah usai penyelesaian akan suatu pekerjaan yang dilakukan dengan pengawasan sesuai rencana, yang tidak lupa pula memberikan penghargaan baik bersifat financial atau non-financial terhadap keberhasilan yang telah dicapai. Pada keadaan dan situasi waktu berdasarkan rencana yang belum habis juga sedangkan pekerjaan yang telah tuntas sebaiknya dipergunakan untuk lebih menambah jumlah/kuantitas, lalu merencanakan pekerjaan berikutnya dan atau juga pada investasi waktu.
Kualitas Manajemen Waktu
  • Tetap merencanakan,
  • Tetap melakukan tahap pengorganisasian,
  • Tetap menggerakkan atau mengimplementasikan, dan
  • Tetap melakukan pengawasan.
Daftar Pustaka :
http://isma-ismi.com/manajemen-waktu.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar