Minggu, 18 Januari 2015

TULISAN EKONOMI KOPERASI # (25)



Kunci Sukses Menjadi Pengusaha Berkarakter



Nama : Winda Novitasari

NPM : 19213325
Dosen : Sulastri




Tidak mudah untuk menjadi pengusaha yang bermental kuat dan berdaya saing tinggi. Butuh mindset positif dan lingkungan yang tepat untuk menjadi pengusaha sukses. Menjadi seorang pengusaha saja ternyata belumlah cukup untuk meraih sebuah kesuksesan. Meskipun jumlah pengusaha Indonesia saat ini sudah cukup banyak, namun semuanya belum bisa dikatakan sukses menjadi pengusaha yang benar-benar memiliki karakter. Tidak jarang para pengusaha harus mengalami sebuah kegagalan, karena mereka belum memiliki daya saing dan karakter yang cukup kuat untuk menghadapi berbagai tantangan.
Memang tidaklah mudah untuk menjadi seorang pengusaha yang bermental kuat dan berdaya saing tinggi. Dibutuhkan pola pikir positif dan lingkungan yang tepat untuk dapat menciptakan calon pengusaha sukses. Untuk mengetahui kunci sukses menjadi pengusaha berkarakter, berikut faktor pendukung yang perlu diperhatikan bagi para pemula maupun pelaku usaha guna mencapai kesuksesan dalam bisnisnya.
Pola Pikir Positif (Mindset)
Berpikir positif untuk meraih sukses merupakan kunci utama yang perlu kita praktekan untuk bisa menjadi pengusaha yang berkarakter sukses. Sebab pola pikir atau mindset yang kita miliki sangat menentukan setiap tindakan yang akan kita lakukan. Apabila kita memiliki mindset yang positif maka secara tidak langsung pikiran kita akan mengarahkan setiap langkah ke arah yang positif pula, dan begitu juga sebaliknya. Bila kita cenderung berpikiran negatif dan selalu pesimis dengan segala hal yang dikerjakan, bisa dipastikan bila kita hanya akan gagal sebelum sampai di puncak kesuksesan.
Pola pikir yang positif juga dapat memberikan motivasi dan kekuatan pada diri kita agar tidak menyerah dengan hambatan, ancaman, tantangan maupun gangguan yang sering muncul di tengah perjalanan kita menuju sukses. Karena pada dasarnya untuk meraih sebuah kesuksesan dibutuhkan perjuangan yang tidak mudah, hingga akhirnya kita sampai di puncak kesuksesan yang telah ditentukan. Untuk bisa mencapainya ada beberapa pola pikir yang perlu kita tumbuhkan dalam menciptakan karakter sukses, yaitu pola pikir untuk selalu disiplin, membuka pikiran untuk terus belajar dan belajar, pola pikir untuk selalu kreatif dan inovatif dalam menciptakan peluang, terbuka dan menghargai setiap perbedaan, serta pola pikir yang mampu membangun motivasi diri kita agar bisa bangkit dari setiap keterpurukan.

Lingkungan yang Tepat (Environment)
Tak bisa dipungkiri bahwa 80% karakter manusia terbangun dari lingkungan yang ada disekitarnya. Mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, tempat tinggal, sampai lingkungan tempat kerja, secara tidak langsung akan membentuk kebiasaan ataupun budaya dalam diri seseorang sesuai dengan lingkungan dimana dia berada. Misalnya saja kita berada di lingkungan yang selalu taat beribadah, rajin bekerja dan semangat menyelesaikan tanggungjawab yang ada, serta cenderung optimis melihat setiap peluang, tentu kita akan terbawa suasana lingkungan tersebut dan dari yang awalnya terpaksa menjadi sebuah kebiasaan positif yang telah melekat di dalam diri kita.
Dari proses inilah karakter sukses mulai terbentuk. Karena kesuksesan yang kita inginkan sepenuhnya berada ditangan kita, dan didukung oleh lingkungan yang ada disekitar kita. Untuk itu penting bagi kita untuk memilih lingkungan yang benar-benar tepat. Sebab, dari lingkungan yang tepat akan tercipta sebuah kebiasaan baru yang pastinya akan menghasilkan banyak manfaat.
Gunakan pola pikir yang positif dan pilih lingkungan yang tepat agar kesuksesan yang kita impikan dapat tercapai dengan karakter kuat yang kita miliki. Mulailah dari yang kecil, mulailah dari yang mudah, dan mulailah dari sekarang
Sumber :
https://noorshabirah.wordpress.com/motivasi-bisnis/kunci-sukses-menjadi-pengusaha-berkarakter/

TULISAN EKONOMI KOPERASI # (24)



Diferensiasi dan Posisi Penawaran Pasar



Nama : Winda Novitasari

NPM : 19213325
Dosen : Sulastri


  1. Diferensiasi
Diferensiasi adalah cara merancang perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaingnya (Kotler dan Susanto, 2001).
Strategi diferensiasi adalah suatu strategi yang dapat memelihara loyalitas pelanggan dimana dengan menggunakan strategi diferensiasi, pelanggan mendapat nilai lebih dibandingkan dengan produk lainnya. Aaker  dalam Ferdinand (2003) menyatakan bahwa strategi diferensiasi yang sukses haruslah strategi yang mampu :
  1. Menghasilkan nilai pelanggan
  2. Memunculkan persepsi yang bernilai khas
  3. Tampil sebagai wujud berbeda yang sulit untuk ditiru.
Hal ini menyimpulkan bahwa kunci untuk strategi diferensiasi yang sukses terletak pada upaya mengembangkan “point of differentiation” terutama dari perspektif pandangan pelanggan daripada perspektif pandangan operasi bisnis.
Perusahaan akan melakukan diferensiasi terhadap para pesaingnya apabila perusahaan tersebut telah berhasil menampilkan keunikan yang dinilai penting oleh pelanggan, selain dengan penawaran harga yang rendah dimana telah banyak dilakukan oleh perusahaan atau pesaing (Delmas, 2000).
Padahal diferensiasi dapat dilakukan dengan penawaran harga tinggi, sehingga perusahaan yang melakukan diferensiasi harus merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran yang diberikan perusahaan dengan tawaran pesaing.
Diferensiasi tidak dapat dipahami hanya dengan memandang perusahaan secara keseluruhan, melainkan melalui sejumlah kegiatan spesifik yang dilakukan perusahaan dan pengaruh kegiatan terhadap pelanggan. Potensi “kelincahan (maneuverability) yang dimiliki berbagai perusahaan dalam melakukan diferensiasi ditentukan pada perbedaan penawaran pemasaran yang diberikan perusahaan dari pesaingnya. Perusahaan-perusahaan terus-menerus berusaha untuk mendiferensiasikan tawaran pasar mereka dari tawaran pesaing. Perusahaanperusahaan menjanjikan jasa dan jaminan baru, imbalan khusus untuk pengguna yang setia, kenyamanan dan kegembiraan  baru.
Akibatnya, kebanyakan keuntungan bersaing hanya berlangsung dalam waktu singkat. Oleh karena itu, perusahaanperusahaan perlu terus-menerus memikirkan ciri dan manfaat nilai tambah baru untuk mendapatkan perhatian dan minat dari pelanggan yang peka harga dan kaya pilihan (Kotler, 2000).
Strategi differensiasi terdiri dari :
  1. Differensiasi Produk
Dalam diferensiasi produk, produk memiliki arti atau nilai bahwa perusahaan menciptakan suatu produk baru yang dirasakan oleh keseluruhan pelanggan sebagai produk yang unik dan berbeda. Dalam hal ini, produk yang dimaksud adalah mutu produk yang akan mendukung posisi produk dipasaran.
Mutu dapat didefinisikan sebagai pembanding dengan alternatif pesaing dari pandangan pasar. Mutu dapat dikatakan sebagai bagaimana produk itu disesuaikan dengan baik dan sesuai dengan yang digunakan, dan juga dipercaya selama berakhirnya waktu.
Produk yang memiliki diferensiasi yang unik dan beda dapat dijadikan sebagai ciri khas dari suatu perusahaan. Dalam  hal ini, keunggulan yang berupa posisi superioritas dalam sebuah industri atau pasar sehingga perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan karena  keunggulan bersaing dapat dicapai dari berbagai kompetensi yang dimiliki dan ditingkatkan melalui asset-asset stratejik bawaaan khas perusahaan (Ferdinand, 2003).
  1. Differensiasi Personil
Selain mendiferensiasikan produk  fisiknya, perusahaan juga dapat mendiferensiasikan Personilnya.  Jika produk fisiknya tidak mudah didiferensiasikan, kunci sukses lainnya terletak pada peningkatan kualitas pelayanan oleh personil (Kotler dan Susanto, 2001).
Dalam hal  ini, pelayanan personli yang dimaksud meliputi kualitas dari pelayanan. Kualitas pelayanan ini meliputi lima dimensi, yaitu :
  1. Kehandalan (reability), yaitu kemampuan  para  pegawai perusahaan dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan
  2. Daya tanggap (responsiveness), yaitu kemampuan para pegawai perusahaan untuk membantu keluhan pelanggan dengan tanggap dan segera
  3. Kepastian (assurance), yaitu kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh para pegawai, bebas dari bahaya, risiko dan keragu-raguan
  4. Empati (emphaty), yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian terhadap pelanggan dan memahami kebutuhan pelanggan
  5. Bukti fisik jasa (tangibles), yaitu fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi dan penampilan dari para pegawai perusahaan
Perusahaan dapat memperoleh keunggulan yang kuat dengan mempekerjakan dan melatih orang-orang lebih baik. Singapore Airlines menikmati reputasi yang sangat baik, terutama karena pramugarinya.
Personalia yang terlatih menunjukkan enam karakteristik, yaitu :
  1. Kemampuan : Memiliki keahlian dan pengetahun yang diperlukan
  2. Kesopanan : Ramah, menghormati dan penuh perhatian
  3. Kredibilitas : Dapt dipercaya
  4. Dapat diandalkan : Memberikan pelayanan secara konsisten dan akurat
  5. Cepat tanggap : Cepat menanggapi permintaan dan permasalahan konsumen
  6. Komunikatif: Berusaha memahami pelanggan dengan berkomunikasi dengan jelas
  1. Differensiasi  Saluran
Perusahaan-perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing melalui cara mereka merancang saluran distribusi, terutama yang menyangkut jangkauan, keahlian dan kinerja saluran-saluran tersebut.
Contoh : Keberhasilan Caterpillar di industry peralatan konstruksi sebagia karena pengembangan salurannya yang unggul. Penyalurannya dilebih banyak lokasi daripada penyalur pesaing, dan umumnya lebih terlatih dan lebih dapt diandalkan
  1. Differensiasi Citra
Citra yang penting bagi seorang  pelanggan adalah citra yang dirasakan memiliki perbedaan dari citra pesaing. Dalam hal ini, citra yang dimaksud berupa image dari produk dan perusahaan. Para pembeli memiliki tanggapan berbeda terhadap cira perusahaan atau merek.
Contoh : Rokok Marlboro
Alasan utama pangsa pasar Marlboro yang luar biasa di seluruh dunia (sekitar 30 %) adalah karena citra “koboi macho”. Marlboro diterima dengan baik oleh kebanyakan kaum perokok.
Identitas dan citra perlu dibedakan. Identitas terdiri dari berbagai cara yang dimaksudkan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi atau memposisikan diri atau produknya. Sedangkan citra adalah cara masyarakat mempersepsi (memikirkan) perusahaan atau produknya.
Identitas yang efektif melakukan tiga hal, yaitu :
  1. Membangun karakter dan proposisi nilai
  2. Mewujudkan karakter dengan cara yang menonjol
  3. Mengerahkan kekuatan emosional melebihi citra mental.
Agar identitas dapt berfungsi dengan baik, maka harus diwujudkan melalui sarana komunikasi dan kontak merek yang tersedia. Ia juga harus diserap dalam iklan, laporan tahunan, brosur, catalog, kemasan, perlengkapan kantor perusahaan dan kasus bisnis.
B. PENENTUAN POSISI
Penentuan posisi adalah cara merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati tempat khusus dan dihargai dalam benak pelanggannya.
Dalam menetukan posisi, perusahaan perlu memutuskan berapa banyak perbedaan dan perbedaan mana yang akan dipromosikan kepada pasar sasarannya.
Posisi “terbaik ”  yang harus di promosikan umumnya adalah “mutu terbaik”, pelyanan terbaik”, harga “termurah” dan tehnologi paling “mutakhir”. Kalau perusahaan terus mempromosikan salah satu posisi ini benar-benar membuktikannya, masyarakatakan tahu dan ingat akan keunggulan tersebut.
Tidak semua orang setuju bahwa penentuan posisi dengan satu mumfaat adalah terbaik. Perusahaan boleh mencoba penentuan posisi dengan dua mamfaat. Misalnya  bila dua atau lebih perusahaan menyatakan diri terbaik untuk ciri yang sama.
Tujuan adalah  menemukan ceruk khusus dalam segmen sasaran. Steelcase,Inc. perusahaan perabotan kantor terkemuka, membedakan dirinya dari pesaing dengan dua mamfaa: Penghantaran tepat waktu terbaik dan dukungan instalasi terbaik
Volvo Menyebutkan mobilnya sebagai”paling aman” dan  ”paling tahan lama”.Untungnya kedua kewdua mamfat ini sejalan : Mobil yang aman dianggap orang tahan lamajuga.
Bahkan ada  kasus penentuan posisi dengan tiga mamfaat yang berhasil. Beecham mempromosikan pasta gigi Aquafresh dengan tiga mamfaat: ” perlindungan anti gigi berlubang”, ” nafas lebih segar” dan “gigi lebih putih”. Jelas banyak orang yang ingin ketiga mumfaat itu dan tantangannya adalah membuktikan bahwa Aquafresh memberikan ketiganya. Solusi Beecham adalah pasta gigi yang keluar dari tubenya dalam tiga warna sehingga tampak membuktikan tiga mamfaat itu. Beecham melakukan sgmentasi terbalik (Counter segmentation)yaitu menarik tiga segmen sekaligus. Karena segmen menjadi semangkin kecil perusahaan ingin memperluas penentuan posisi nereka supaya menrik lebih banyak segmen.
Empat kesalahan utama dalam menentukan posisi :
  1. Mentukan posisi terlalu luas : Ada perusahaan yang sadar bahwa bayangan pembeli tentang merek masih kabur. Pembeli tidak melihat suatu yang khusus .
  2. Menetukan posisi terlalu sempit :  misalnya seseorang membeli baju di Gleria paling murah Rp.100.000. tapi ternyata yang berharga Rp.50.000.
  3. Penetuan posisi yang kabur :Pembeli mungkin bingung tentang citra suatu merek karena terlalu banyak janji atau posisi merek sering berubah.
  4. Penetuan posisi yang meragukan : Pembeli tidak percaya janji merek dibanding ciri, harga atau produsen merek itu.
Sumber :
Arnold, Danny R. K Douglas Hoffman and James McCormick. 1989. “Service Pricing : A Differentiation Premium Approach”.  Journal of Services Marketing Vol. 3 No. 3. pp. 25-32
Assauri, Sofyan. Prof. Dr. “ manajemen Pemasaran”. 1997. Rajawali Pers. Jakarta
https://saepudinonline.wordpress.com/2013/04/09/diferensiasi-dan-posisi-penawaran-pasar/