Selasa, 07 Oktober 2014

TULISAN BEBAS EKONOMI KOPERASI # (1)



“Negara Maju, Apakah Itu Indonesia?”

Negara Indonesia merupakan suatu Negara yang masih berstatus sebagai Negara berkembang sampai dengan saat ini, mungkin jika dibandingkan dengan Negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapore, Negara Indonesia masih berada dibawahnya. Disini, saya ingin membahas seperti apa permasalahan-permasalahan yang masih menjadi hambatan bagi Negara Indonesia menjadi Negara yang maju menurut versi saya sendiri.
Hal pertama yang ingin saya paparkan ialah fasilitas umum, bisa kita lihat semua, bahwa fasilitas umum di Negara kita masih banyak yang harus diperbaiki. Contohnya saya ambil dari yang paling sering dibahas di ibu kota Negara, yaitu fasilitas busway. Busway merupakan kendaraan umum yang dibuat oleh pemprov DKI Jakarta yang tujuan awalnya ialah untuk mempermudah serta mengurangi kemacetan, mungkin memang saat baru-baru kendaraan umum ini diresmikan, keadaan lalu lintas kendaraan pribadi di Jakarta agak sedikit renggang, namun seiring berjalannya waktu manfaat dari adanya busway tersebut mulai berkurang.
Sejujurnya, saya memang baru sekali naik busway tapi saat saya melihat berita di televisi, banyak pemberitaan yang menunjukan kalau adanya busway kurang efektif, di salah satu berita saya melihat jalur lintasan yang seharusnya digunakan khusus hanya untuk busway malah disalahgunakan bagi beberapa pengguna kendaraan pribadi, dari mulai mobil sampai kendaraan roda dua. Banyak para pengguna motor yang mengambil jalur khusus lintasan busway dengan alasan agar lebih cepat dan tidak terjebak macet, begitupun dengan pengguna mobil yang memiliki tujuan yang sama. Padahal mereka bisa melihat dengan jelas bahwa jalur itu adalah jalur busway dan bukan jalur kendaraan lainnya.
Memang, kemacetan merupakan suatu hal yang membuat siapapun dibuat kesal olehnya tetapi walau dengan alasan atau kondisi apapun tetap saja apa yang mereka lakukan itu mencerminkan sikap tidak teratur serta semaunya sendiri. Keadaan seperti ini juga membuktikan bahwa hanya sebagian masyarakat yang memilih menaiki kendaraan umum dan masih banyak masyarakat lainnya yang lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi, hal ini tentu saja membuat kemacetan itu tetap terjadi dan bahkan mungkin semakin parah.
Saya masih membahas tentang busway, efek buruk lainnya yang sempat ditimbulkan dari adanya busway ialah tindakan kriminalitas serta pelecehan seksual yang mudah terjadi. Dari berita di televisi juga saya melihat bahwa sering terjadi pencopetan disekitar area busway, keadaan busway yang sesak serta penuh oleh penumpang yang berdesak-desakan saat memasuki busway menjadikan kondisi seperti ini disukai oleh orang yang punya niatan jahat. Mereka akan dengan mudah menelusur masuk ke dalam tas atau kantong celana kita dan mengambil apapun yang mudah diambil serta menurutnya berharga. Kondisi yang ramai tentu tidak akan segera disadari oleh si korban karena kebanyakan mereka baru sadar kehilangan barang saat sudah turun dari busway, akibatnya si pelaku pun sulit untuk ditangkap.
Sama hal nya dengan tingkat pelecehan seksual yang kemungkinan bisa terjadi di sekitar area busway bagi kaum hawa. Disaat kondisi busway yang ramai serta sesak pula, memudahkan terjadinya hal-hal yang memalukan terjadi dikarenakan oleh tangan-tangan jahil pria. Keadaan ini juga membuat pihak daerah membuat busway khusus wanita agar menjaga penumpang wanita dari peristiwa semacam ini dan sejauh saya melihat, tampaknya langkah ini sangat berhasil dan masyarakat wanita yang ingin menaiki busway tidak waspada lagi.
Masalah lainnya yang ingin saya bahas adalah pendidikan,  sudah sejak lama pemerintah memberikan anjuran kepada para pelajar di Negara Indonesia untuk menempuh pendidikan minimal 9 tahun, yaitu sampai pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jika ditanya seberapa pentingkah pendidikan bagi kita, jawabannya tentu sangat begitu penting karena pendidikan merupakan tolak ukur keberhasilan seseorang, jika saja seseorang memiliki pendidikan sampai ke jenjang paling tinggi tentu akan mudah baginya mencapai kesuksesan.
Di Indonesia, banyak sekali anak-anak kurang mampu yang kehilangan bangku sekolah sejak dini. Fenomena semacam ini bisa kita blihat di daerah mana saja. Kebanyakan, anak-anak dibawah umur yang meninggalkan bangku sekolah beralasan karena tidak adanya biaya untuk sekolah, dan mereka lebih memilih untuk mencari nafkah yang seharusnya ditanggung oleh kepala keluarga. Saat ini, tidak sulit kita menemukan para pengamen ataupun pengemis usia anak-anak di jalan raya. Misalkan saja di angkutan umum atau bis, pasti selalu ada saja anak yang menjual suara mereka dan berharap belas kasihan dari orang.
Dari kondisi seperti ini, terlihat jelas bahwa kesadaran sebagian masyarakat indonesia akan pentingnya pendidikan masih kurang. Padahal, pemerintah sudah membangun sekolah gratis untuk masyarakat yang kurang mampu, banyak juga pengusaha maupun individu-individu yang ikut berpartisipasi membentuk sekolah bebas biaya dengan tujuan karena mereka peduli dengan kemajuan pendidikan di indonesia. akan sangat ruginya jika kesempatan untuk menjadi orang yang terpelajar disia-siakan disaat kesempatan itu masih terbentang luas didepan mata kita.
Mungkin saat ini, bagi mereka yang belum sadar akan pentingnya pendidikan, mempunyai pemikiran bahwa mencari uang lebih penting daripada anak-anak mereka hanya menghabiskan waktu untuk duduk diam memperhatikan si pengajar dan tidak menghasilkan apa-apa. Jika memang pemikiran itu benar, jelas mereka salah tangkap, karena pendidikan itu harus dipupuk dari yang paling dasar, menengah hingga atas, tidak serta merta hanya sebentar mengenyam pendidikan bisa langsung menjadi orang yang sukses dan menghasilkan uang, itu semua tergantung dari bagaimana usaha kita sejak dini yang dilakukan secara bertahap.
Masalah pendidikan lainnya yang sama memprihatinkannya dengan yang saya bahas tadi, yaitu kondisi sekolah di daerah-daerah terpencil. Kalau sebelumnya saya mengatakan beberapa orang masih tidak menyadari pentingnya pendidikan sedangkan kesempatan untuk bersekolah bebas biaya terbuka lebar di depan mata dengan kondisi yang cukup layak, hal ini justru kebalikannya, pada satu berita saya melihat anak-anak perdesaan yang terpencil jauh dari kota harus bersusah payah menapaki jalan yang curam dari mulai lewat hutan sampai jembatan gantung yang rapuh, hanya untuk sebuah tujuan yaitu ingin sampai sekolah dan belajar dengan guru mereka.
Melihat kegigihan anak-anak itu, membuat siapa saja yang melihatnya akan merasa takjub karena sebegitu kuatnya rasa semangat yang ada pada diri mereka, tidak peduli seberapa jauh mereka harus berjalan kaki berpuluh-puluh mil, tidak peduli jika mereka harus melewati arus sungai yang deras yang dapat kapan saja membahayakan mereka. Kondisi semacam ini sangatlah memprihatinkan, untuk di daerah-daerah terpencil di Negara indonesia, pendidikan yang layak masih belum terpenuhi dari segi kualitas. Bangunan sekolah yang tidak layak pakai juga termasuk masalah yang masih terabaikan, kondisi tembok yang retak bisa saja sewaktu-waktu ambruk saat mereka sedang melakukan kegiatan belajar-mengajar, belum lagi atap bangunan yang bolong-bolong mengakibatkan jika terjadi hujan akan sangat mudah bocor dan kegiatan pun terpaksa dihentikan. Jika ingin melihat contoh nyata kita bisa mengintip dari sebuah film teranyar yang laris beberapa tahun lalu, yakni Laskar Pelangi, di film ini apa yang diceritakan hampir sama dengan yang saya sebutkan tadi, dimana film ini juga bercerita tentang sekelompok anak-anak gigih yang antusias akan pendidikan.
Kalau saja hanya kondisi bangunan yang menghambat kegiatan belajar anak-anak di pedesaan terpencil mungkin tidak terlalu bermasalah jika pelayanan pengajar baik dan kebutuhan lengkap, tetapi jika disaat anak-anak gigih itu sudah bersusah payah pergi ke sekolah walau kondisi sekolah tidak layak disebut sebagai sekolah dan saat sampai di tujuan sang pemberi ilmu tidak ada, tentu akan memberikan kekecewaan. Disini, kehadiran si pengajar sangat dibutuhkan, bisa dibilang, seorang guru saja bisa sangat berharga. Kalau sekolah-sekolah di kota, lebih dari satu guru kita jumpai tetapi jika di sekolah terpencil, mencari seseorang yang mau mengajar sungguh sulit. Hanya ada satu atau dua guru, bahkan mungkin hanya satu untuk di beberapa daerah.. Kurangnya tenaga pengajar menjadikan anak-anak yang ingin menuntut ilmu menjadi terabaikan, padahal tidak hanya anak-anak yang masih berstatus pelajar yang ingin belajar, orang-orang yang sudah berumur pun ada yang ingin menambah ilmu mereka walau hanya sekedar belajar baca-tulis.
Sebenarnya, dari sini kita semua bisa melihat bahwa disatu sisi ada masyarakat yang mengabaikan pendidikan tetapi disisi lain, masih banyak masyarakat yang peduli akan pendidikan. Inilah yang membuat masalah pendidikan di Indonesia sangat rumit. Saya sebagai seorang warga Indonesia juga sangat prihatin dengan kondisi ini. Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah melakukan hal terbaik bagi pendidikan di Negara ini. Hanya saja, strategi yang dilakukan masih belum membuat pendidikan di Indonesia semaju di Negara lain.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang dipenuhi dengan orang-orang cerdas, banyak bukti yang bisa kita lihat dari pernyataan saya ini. Banyak anak-anak muda berprestasi yang memamerkan kejeniusan otaknya sampai ke jenjang nasional hingga internasional, seperti mengikuti olimpiade dan apapun itu. Ini merupakan suatu kebanggaan bagi Negara kita, karena masih banyak penerus bangsa yang dapat membuat Negara ini menjadi Negara maju yang diperhitungkan, jika saja pendidikannya juga ikut sejalan maju.
Saya menyimpulkan dari mulai masalah fasilitas umum yang pertama, akan lebih baik jika pemerintah memberikan sanksi yang tegas bagi masyarakat yang melanggar peraturan dan merusak ketertiban umum. Serta saya sangat ingin melihat masyarakat Negara kita setidaknya mengurangi pemakaian kendaraan pribadi seperti mobil dan motor karena selain membuat kemacetan dimana-mana, bahan bakar dari mobil dan motor juga dapat menimbulkan polusi udara yang tidak baik bagi kesehatan dan keasrian kota. Selain itu keefektifan kendaraan umum juga berjalan. Untuk pendidikan, sebagai orang yang belum mengerti banyak hal, saya hanya ingin pemerintah lebih memperhatikan pendidikan anak-anak di desa-desa terpencil yang jauh dari kota, yang setidaknya keinginan mereka untuk menjadi orang pandai dengan bersekolah bisa terfasilitasi selayaknya anak-anak yang bersekolah di kota.
Terlepas dari dua hal tadi, apakah Negara Indonesia sudah menjadi Negara yang maju ? saya rasa Negara Indonesia berada di tahap menuju kemajuan, karena kerja keras pemerintah serta warga Negara yang selama ini  berusaha membentuk Negara yang maju dari segala aspek. Dan tidak hanya dua permasalahan diatas yang dialami Indonesia, masih banyak permasalahan besar lainnya yang ikut menentukan kemajuan Negara kita. Walaupun masih perlu strategi yang lebih untuk membuat Negara ini semakin maju seperti Negara-negara lain, itu hanya masalah waktu, dan kita bisa tunggu tahun-tahun selanjutnya seperti apa Negara Indonesia tercinta ini. (WN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar