Jika Seandainya Saya Menjadi
Menteri Koperasi
Nama : Winda Novitasari
NPM : 19213325
Dosen : Sulastri
Kondisi koperasi Indonesia saat ini sangat memprihatinkan,
lihat saja dari jumlah koperasi yang terdaftar di wilayah Indonesia saat ini,
terdapat jumlah yang tidak sedikit yaitu sebanyak 27 persennya koperasi
tersebut tidak aktif. hal ini sudah menunjukan adanya ketidaksetaraan antara
para ekonom Indonesia terhadap minat mereka dalam membangun sebuah perusahaan
koperasi yang didalamnya terdapat asas kekeluargaan. Faktor yang menyebabkan
koperasi itu sendiri tidak aktif adalah faktor dari dalamnya yaitu mulai dari
pengelolaannya yang tidak profesional, sehingga yang terjadi ya seperti saat
ini banyak koperasi yang sudah tidak aktif lagi.
Ternyata ilmu ekonomi yang sudah banyak diajarkan maupun
dipelajari sejak lama sama saja tidak menambah kecintaan para ekonomi Indonesia
untuk membangun perusahaan koperasi, padahal di dalam koperasi itu sendiri
terdapat sebuah pelajaran penting yaitu asas kekeluargaan yang secara tidak
langsung akan di latih dan diterapkan dalam kehidupan koperasi. Hal ini tidak
lain tidak salah karena sejak awal yang diterapkan dalam kehidupan koperasi
Indonesia model modelnya adalah bentuk persaingan sempurna bukan bentuk
kerjasama sempurna, maka dari itu disinilah terjadinya kekeliruan yang dapat
memberikan dampak bagi koperasi Indonesia saat ini.
Ada ajaran ilmu ekonomi neoklasik yang menjelaskan bahwa
efisiensi tinggi hanya dapat dicapai melalui persaingan sempurna, sebenarnya
inilah awal ideologi ilmu ekonomi yang tidak mengajarkan sosiologi ekonomi
sebagaimana seperti ajaran seorang bapak ilmu sosiologi ekonomi yaitu ajaran
Max Weber, yang sebenarnya ajaran dari seorang bapak ilmu ekonomi adalah untuk
lebih mengutamakan keanggotaan yang tidak berdasarkan kekuatan modal tetapi
berdasarkan pemilikan usaha betapapun kecilnya. Nah disinilah yang tercermin
dalam kehidupan koperasi di Indonesia saat ini, mereka semua anggota koperasi
tidak menerapkan ideologi yang benar menurut bapak ilmu ekonomi yaitu Max
Weber, tetapi mereka malah menerapkan ideologi yang salah yaitu mengutamakan
persaingan sempurna bukan kerjasama sempurna. Padahal yang dibutuhkan saat ini
dalam membangun sebuah koperasi itu sendiri adalah sebuah kerjasama team yang
menjunjung tinggi asas kekeluargaan, selain itu juga antara anggota koperasi
selain mereka semua bersaing mereka juga membanding-bandingkan modal atapun
kepemilikan dari setiap usaha para anggota lainnya, sehingga yang ada di
koperasi ini adalah model persaingan dan tidak ada kerjasamanya sama sekali,
dan hal itu semua tidak benar meskipun yang dilakukan adalah persaingan
sempurna yang semata-mata dijalankan untuk membantu menigkatkan kehidupan
koperasi itu sendiri.
Salah satu faktor yang ikut
berpengaruh dalam kemajuan koperasi adalah orang-orang yang menjadi anggota di
dalam koperasi tersebut. Sebagai seorang anggota, ketekunan serta tekat yang
kuat dalam memajukan koperasi sangat dibutuhkan, dan di atas anggota
tentu ada orang yang lebih berperan dalam mengendalikan serta mengawasi yakni
seorang menteri. Seorang menteri yang baik, dalam bidang apapun itu adalah
menteri yang dapat menjalankan apa yang sudah ditugaskan untuknya serta
menjalankan kewajiban sesuai dengan apa yang ditanganinya.
Karena disini saya sedang membahas
tentang koperasi, maka saya akan memaparkan apa saja yang menjadi tugas seorang
menteri koperasi. Bagi menteri koperasi, tugasnya ialah membantu presiden dalam
merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang koperasi dan usaha kecil dan
menengah, serta melakukan pengelolaan dan pengawasan terhadap barang/kekayaan
milik Negara yang menjadi tanggung jawabnya.
Keadaan koperasi di indonesia saat
ini yang semakin terpuruk keberadaannya merupakan masalah besar bagi menteri
koperasi, melihat situasi seperti ini sang menteri harus segera melakukan
tindakan dan membuat perencanaan agar koperasi di indonesia tetap ada, tetap
berjalan fungsi dan kegunaannya serta tidak dilupakan oleh masyarakat. Biasanya
yang banyak menerima imbas dari keterpurukan koperasi ini adalah para pedagang
kecil dengan perekonomian yang minim dan terbatas. Sebelumnya sudah saya
sebutkan jika saat ini masyarakat indonesia lebih memilih untuk membeli
kebutuhan mereka di tempat modern, otomatis dengan kondisi seperti ini membuat
para pedagang kecil kehilangan penghasilan.
Melihat kondisi seperti membuat
saya berandai-andai jika saja yang menjadi menteri koperasi itu adalah saya,
maka saya akan melakukan sebuah perencanaan dalam memajukan koperasi serta akan
membuat koperasi tetap ada dan menjadi pilihan masyarakat indonesia di tengah
banyaknya badan usaha lain yang lebih modern. Hal pertama dari perencanaan itu
yang akan saya lakukan ialah melakukan suatu penyuluhan atau pengenalan kembali
koperasi kepada masyarakat, dengan tema “Mengenal Lebih Jauh Tentang Koperasi”,
di dalam kegiatan ini, akan dijelaskan kembali mengenai apa itu koperasi, apa
tujuan koperasi, sejak tahun berapa koperasi ada dan dibentuk, serta mengapa
koperasi sangat berperan penting bagi sebagian masyarakat dengan kondisi
perekonomian rendah saat dahulu. Hal ini setidaknya akan membuat masyarakat
mengingat koperasi kembali, terutama kegiatan ini tentu akan sangat bermanfaat
bagi generasi muda yang belum mengenal apa itu koperasi. Bukan hal yang tidak
mungkin jika sebagian masyarakat sedikit melupakan apa itu koperasi dan dengan
kegiatan semacam ini akan cukup membantu, dan bisa saja setelah melihat
kegiatan ini membuat masyarakat berkeinginan kembali untuk memajukan koperasi
dan ikut berpartisipasi menjadi anggota.
Selanjutnya yang akan saya lakukan
adalah memberikan kecukupan dana yang diperlukan untuk pembangunan koperasi,
karena saya mengira keterbatasan dana yang diberikan oleh pemerintah membuat
para pendiri koperasi sulit untuk melakukan kebebasan dalam menjalankan
kegiatan-kegiatan yang bersifat memajukan koperasi. Dengan dana yang cukup,
akan memudahkan pihak koperasi menjalankan usahanya seperti memperlengkap
barang kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat. Walau dengan dana yang cukup,
tidak akan ada hasilnya jika hanya ada kebutuhan tetapi tidak ada yang bekerja.
Yaa, sumber tenaga kerja, dalam hal ini sumber tenaga kerja sangat penting,
karena itu tadi buat apa ada dana tetapi yang bekerja tidak ada. Sumber tenaga
kerja disini maksudnya ialah para anggota koperasi yang juga sangat berperan
penuh. Karena koperasi di indonesia mulai memudar maka sangat dibutuhkan sumber
tenaga yang berkualitas dan memiliki semangat yang tinggi, saya akan membentuk
suatu pencarian sumber tenaga untuk dijadikan sebagai anggota koperasi dengan
melihat beberapa penilaian-penilaian tertentu, seperti dilakukan tes
pengetahuan seberapa jauh mengenal koperasi. Dari sini, walaupun terkesan ketat
dalam pemilihan anggota tetapi ini perlu untuk menghasilkan kemajuan koperasi
kembali.
Hal-hal diatas tadi merupakan apa
yang akan saya lakukan untuk memajukan koperasi di indonesia kembali, sekaligus
merupakan penanggulangan guna merubah pemikiran masyarakat yang selama ini
menganggap koperasi di indonesia sudah tidak berfungsi. Penanggulangan lainnya
ialah dengan memperbaiki fasilitas di dalam koperasi tersebut, jika dahulu
koperasi dianggap tidak begitu nyaman, maka untuk di jaman serba modern seperti
sekarang perlu ditingkatkannya fasilitas yang membuat masyarakat betah dan
memilih membeli kebutuhan di koperasi lagi.
Seperti itulah rencana-rencana
saya, andai kata yang menjadi menteri koperasi adalah saya sendiri, mungkin
rencana maupun penanggulangan yang akan dilakukan tidak segera memberi
perubahan terhadap keberadaan koperasi, namun setidaknya dengan melakukan
hal-hal di atas dapat menjadikan bangsa indonesia lebih melihat bahwa koperasi
yang selama ini ada dan berdiri untuk membantu masyarakat dengan ekonomi
golongan kebawah masih bisa diandalkan dan masih memiliki manfaat yang sama
besarnya seperti dahulu, dan dapat membuktikan kalau badan usaha koperasi bisa
memberikan tampilan yang modern seperti badan usaha modern lainnya di
indonesia. Jadi, kesimpulannya adalah koperasi di indonesia masih sangat bisa
maju jika para pemerintah, menteri, anggota serta masyarakat saling bekerjasama
dalam mempertahankannya.
Referensi :
http://ekshelvy.blogspot.com/2012/10/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar