Nama : Winda Novitasari
Kelas : 4EA03
NPM : 19213325
Terminologi etika berasal dari
bahasa Yunani “ethos”. Artinya: “custom” atau kebiasaan yang berkaitan dengan
tindakan atau tingkah laku manusia. Etika berbeda dengan etiket. Jika etika
berkaitan dengan moral, etiket hanya bersentuhan dengan urusan sopan santun.
Belajar etiket berarti belajar bagaimana bertindak dalam cara-cara yang sopan;
sebaliknya belajar etika berarti belajar bagaimana bertindak baik.( Fr. Yohanes
Agus Setyono CM)
Kata etiket berasal dari kata Perancis etiquette yang diturunkan dari kata
Perancis estiquette (= label tiket ; estiqu [ I ] er = melekat). Etiket
didefinisikan sebagai cara-cara yang diterima dalam suatu masyarakat atau
kebiasaan sopan-santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar
manusia. Etiket yang menyangkut tata cara kenegaraan disebut protokol (protocol
[ Prancis ] ; protocollum [Latin ]).
Etiket antara lain menyangkut cara berbicara, berpakaian, makan, menonton,
berjalan, melayat, menelpon dan menerima telepon, bertamu, dan berkenalan.(
Mintarsih Adimihardja)
Konsep-konsep dasar etika antara lain adalah (Bertens, 2002): (i) ilmu yang
mempelajari tentang tingkah laku manusia serta azas-azas akhlak (moral) serta
kesusilaan hati seseorang untuk berbuat baik dan juga untuk menentukan
kebenaran atau kesalahan dan tingkah Laku seseorang terhadap orang lain.
Teori-teori etika:
1. Utilitarianisme
Utilitarianisme menyatakan bahwa suatu tindakan diangap baik bila tindakan ini
meningkatkan derajat manusia. Penekanan dalam utilitarianisme bukan pada
memaksimalkan derajat pribadi, tetapi memaksimalkan derajat masyarakat secara
keseluruhan. Dalam implementasinya sangat tergantung pada pengetahuan kita akan
hal mana yang dapat memberikan kebaikan terbesar. Seringkali, kita tidak
mungkin benar-benar mengetahui konsekuensi tindakan kita sehingga ada resiko
bahwa perkiraan terbaik bisa saja salah.
2. Analisis Biaya-Keuntungan (Cost-Benefit Analysis)
Pada dasarnya, tipe analisis ini hanyalah satu penerapan utilitarianisme. Dalam
analisis biaya-keuntungan, biaya suatu proyek dinilai, demikian juga
keuntungannya. Hanya proyek-proyek yang perbandingan keuntungan terhadap
biayanya paling tinggi saja yang akan diwujudkan. Bila dilihat dari teorinya,
sangatlah mudah untuk menghitung biaya dan keuntungan, namun dalam penerapannya
bukan hanya hal-hal yang bersifat materi saja yang perlu diperhitungkan
melainkan hal-hal lahir juga perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan.
3. Etika Kewajiban dan Etika Hak
Etika kewajiban (duty ethics) menyatakan bahwa ada tugas-tugas yang harus
dilakukan tanpa mempedulikan apakah tindakan ini adalah tindakan terbaik.
Sedangkan, etika hak (right-ethics) menekankan bahwa kita semua mempunyai hak
moral, dan semua tindakan yang melanggar hak ini tidak dapat diterima secara
etika.
Etika kewajiban dan etika hak sebenarnya hanyalah dua sisi yang berbeda dari
satu mata uang yang sama. Kedua teori ini mencapai akhir yang sama; individu
harus dihormati, dan tindakan dianggap etis bila tindakan itu mempertahankan
rasa hormat kita kepada orang lain. Kelemahan dari teori ini adalah terlalu
bersifat individu, hak dan kewajiban bersifat individu. Dalam penerapannya sering
terjadi bentrok antara hak seseorang dengan orang lain.
4. Etika Moralitas
Pada dasarnya, etika moralitas berwacana untuk menentukan kita sebaiknya
menjadi orang seperti apa. Dalam etika moralitas, suatu tindakan dianggap benar
jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang baik (bermoral) dan dianggap
salah jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang buruk (tidak
bermoral). Etika moral lebih bersifat pribadi, namum moral pribadi akan
berkaitan erat dengan moral bisnis. Jika perilaku seseorang dalam kehidupan
pribadinya bermoral, maka perilakunya dalam kehidupan bisnis juga akan
bermoral.
Dalam memecahkan masalah, kita tidak
perlu binggung untuk memilih teori mana yang sebaiknya digunakan, sebab kita
dapat menggunakan semua teori itu untuk menganalisis suatu masalah dari sudut
pandang yang berbeda dan melihat hasil apa yang diberikan masing-masing teori
itu kepada kita.
Sumber : : https://adityaanggar.wordpress.com/2008/10/26/konsep-etika/