Nama :
Winda Novitasari
Kelas :
2EA03
NPM :
19213325
Tugas :
Softskill 8
Mata Kuliah :
Pendidikan Kewarganegaraan #
Dosen :
Dina Juniar Anggraini SIKom
A. IDEOLOGI
1. IDEOLOGI DUNIA
A. Liberalisme
(Individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial). Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang bersangkutan.
Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak.
Tokoh: Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. Laski
B. Komunisme
(ClassTheory)
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain.
Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh),
oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan / mempertahankannya, komunisme akan:
– Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta
– menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
– Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.
– Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.
– Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.
C. Paham Agama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.
2. IDEOLOGI PANCASILA
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung didalamnya.
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.
Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:
– Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.
– Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
– Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
– Contoh para pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang sangat mendasar.
– Pembangunan seimbang antara fisik material dan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme
– Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan cara mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain
B. ASAS-ASAS
Asas asas merupakan sebuah landasan
dalam mencapai sebuah tujuan. Asas ketahanan nasional adalah sebuah sikap atau
attitude yang di dasari oleh nilai nilai berdasarkan pancasila, UUD 1945 dan
wawasan nusantara.
Asas - asas nya adalah sebagai
berikut :
a. Asas kesejahteraan dan keamanan
Asas ini merupakan
kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib di penuhi baik oleh individu maupun
kelompok. Oleh sebab itu kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem
kehidupan nasional.
b. Asas mawas ke dalam dan mawas ke
luar
Asas ini lebih mengacu
kepada interaksi sosial. Sistem kehidupan nasional merupakan gabungan dari
aspek aspek kehidupan yang saling berinteraksi. Interaksi yang di timbulkan
bisa berupa interaksi positif maupun interaksi negatif. Oleh sebab itu perlu
adanya sikap mawas ke luar dan mwas ke dalam.
c. Asas Kekeluargaan
Asas ini bersikap
kebersamaan, keadilan, kesamaan, tenggang rasa, gotong royong dan tanggung
jawab dalam kehidupan bermasyarakat serta berbangsa dan bernegara. Masih banyak
perbedaan dari asas kekeluargaan ini. Hal ini harus di hindari karena dapat
merusak beberapa hal dari asas kekeluargaan ini.
d. Asas Komprehensif
Asas ini mencakup
aspek kehidupan dalam suatu perwujudan dan persatuan yang seimbang dalam
kehidupan bermasyarakat. Ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap aspek
kehidupan bangsa secara utuh dan terpadu.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar